Seseorang yang bekerja di suatu perusahaan tentu menggantungkan kehidupannya di perusahaan itu, gaji, tunjangan, asuransi adalah sumber penghidupan bagi si pekerja dan keluarganya. bagaimana jika perusahaan tempat si pekerja itu tiba tiba bangkrut, bagaimana nasib keluarga para pekerja tersebut. terkadang pekerja kurang peka dengan keadaan perusahaan mereka. dari luar terlihat tidak ada yang terjadi, lancar, direksi tetap datang dengan mobil mewahnya, operasional berjalan seperti biasanya tapi tiba tiba saat periode gajiaan perusahaan tidak sanggup membayar, tiba tiba ada PHK masal. Hal hal tersebut sudah seringkali terjadi di sekitar kita, bahkan perusahaan raksasa seperti PT Dirgantara Indonesia pun menghadapi kejadian yang sama di era 1998 dulu, ratusan bahkan ribuan orang dirumahkan, ada yang dipecat, dan tanpa kejelasan pesangon yang ada. Sebuah Perusahaan dapat diasumsikan seperti manusia, yang memiliki jiwa dan raga. Dimana ada raga yang kuat, disitulah terdapat jiwa yang sehat. Perusahaan pun sama, dimana ada manajemen yang kuat disitulah ada perusahaan yang sehat. beberapa hal yang dapat mengidentifikasi awal kebangkrutan perusahaan antara lain :
Sebenarnya masih banyak sekali metode analisis menggunakan berbagai pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi kebangkrutan suatu perusahaan. penulis hanya berusaha melakukan analisis yang lebih mudah dibaca dan dimengerti sesuai dengan pengalaman yang penulis miliki.
- Pertumbuhan negatif
- Kesulitan keuangan (Finance Failure)
- Rasio Hutang yang tidak terbayar tinggi ; Hutang yang tidak terbayar bisa merupakan indikasi finance failure, dimana tidak tersedianya uang untuk melunasi kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga atau supplier. hal ini akan merambat pada kehilangan kepercayaan supplier sehingga supply bahan baku atau barang dagang tersendat dan pasti berubah menjadi bola salju masalah yang semakin membesar di dalam perusahaan
- Gaji karyawan tersendat atau tidak lancar ; keterlambatan membayar gaji karyawan merupakan identifikasi finance failure perusahaan. hal ini akan merambat pada hilangnya semangat kerja karyawan, turnover karyawan atau bahkan eksodus karyawan besar besaran yang sangat mengganggu operasional perusahaan.
- Pangsa pasar yang tidak berkembang bahkan menciut secara drastis
- Kehilangan kepercayaan karyawan, Supplier, dan rekanan
- Tuntutan pailit dari pihak ke tiga
Sebenarnya masih banyak sekali metode analisis menggunakan berbagai pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi kebangkrutan suatu perusahaan. penulis hanya berusaha melakukan analisis yang lebih mudah dibaca dan dimengerti sesuai dengan pengalaman yang penulis miliki.