Gejala Perusahaan akan Bangkrut !!!!! [hot]



Seseorang yang bekerja di suatu perusahaan tentu menggantungkan kehidupannya di perusahaan itu, gaji, tunjangan, asuransi adalah sumber penghidupan bagi si pekerja dan keluarganya. bagaimana jika perusahaan tempat si pekerja itu tiba tiba bangkrut, bagaimana nasib keluarga para pekerja tersebut. terkadang pekerja kurang peka dengan keadaan perusahaan mereka. dari luar terlihat tidak ada yang terjadi, lancar, direksi tetap datang dengan mobil mewahnya, operasional berjalan seperti biasanya tapi tiba tiba saat periode gajiaan perusahaan tidak sanggup membayar, tiba tiba ada PHK masal. Hal hal tersebut sudah seringkali terjadi di sekitar kita, bahkan perusahaan raksasa seperti PT Dirgantara Indonesia pun menghadapi kejadian yang sama di era 1998 dulu, ratusan bahkan ribuan orang dirumahkan, ada yang dipecat, dan tanpa kejelasan pesangon yang ada. Sebuah Perusahaan dapat diasumsikan seperti manusia, yang memiliki jiwa dan raga. Dimana ada raga yang kuat, disitulah terdapat jiwa yang sehat. Perusahaan pun sama, dimana ada manajemen yang kuat disitulah ada perusahaan yang sehat. beberapa hal yang dapat mengidentifikasi awal kebangkrutan perusahaan antara lain : 
  • Pertumbuhan negatif 
Pertumbuhan negatif, alias stuck, alias jalan ditempat adalah salah satu gejala tidak berkembangnya perusahaan. perusahaan yang  normal adalah perusahaan yang mampu berkembang dan memperluas skala perusahaannya, baik jumlah produk, jumlah pabrik, atau merambah ke berbagai sektor lain. Saat perusahaan jalan ditempat alias tidak ada perkembangan, tidak ada kemajuan dapat diidentifikasikan sebagai gejala awal sakitnya perusahaan.
  •  Kesulitan keuangan (Finance Failure)
Kesulitan keuangan dapat terlihat dari beberapa hal yang secara awam dapat terlihat
    • Rasio Hutang yang tidak terbayar tinggi ; Hutang yang tidak terbayar bisa merupakan indikasi finance failure, dimana tidak tersedianya uang untuk melunasi kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga atau supplier. hal ini akan merambat pada kehilangan kepercayaan supplier sehingga supply bahan baku atau barang dagang  tersendat dan pasti berubah menjadi bola salju masalah yang semakin membesar di dalam perusahaan
    • Gaji karyawan tersendat atau tidak lancar ; keterlambatan membayar gaji karyawan merupakan identifikasi finance failure perusahaan. hal ini akan merambat pada hilangnya semangat kerja karyawan, turnover karyawan atau bahkan eksodus karyawan besar besaran yang sangat mengganggu operasional perusahaan.
  • Pangsa pasar yang tidak berkembang bahkan menciut secara drastis
Pangsa pasar atau jumlah pelanggan yang cenderung itu itu saja, tidak meningkat dan cenderung menurun membuat perusahaan bergantung pada costumer tersebut, paling parah lagi cashflow  perusahaan tergantung pada para costumer. dimana perusahaan tidak memiliki aliran cash flow cadangan selain bergantung dari penjualan pada customer.
  •  Kehilangan kepercayaan karyawan, Supplier, dan rekanan
Berbagai hal yang terjadi diatas membuat perusahaan kehilangan kepercayaan, budaya yang dibangun bertahun tahun hancur tak berbekas, karyawan tidak temotivasi, alur supply barang atau bahan baku tersendat, kepercayaan dari investor hilang, adalah gejala sakitnya perusahaan yang semakin mengerucut ke arah kebangkrutan perusahaan
  • Tuntutan pailit dari pihak ke tiga
Tuntutan pailit dari pihak ke tiga baik supplier, atau customer (bayar dimuka), atau investor adalah langkah akhir bangkrutnya suatu perusahaan. tuntutan pailit melalui pengadilan tata usaha, dan apabila hal tersebut dilakukan dan dikabulkan maka perusahaan tersebut akan ditutup, diberhentikan operasionalnya, dan disita assetnya oleh kurator. (contoh batavia air) Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Kepailitan Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menyatakan sebagai berikut: “kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam undang-undang ini”
Sebenarnya masih banyak sekali metode analisis menggunakan berbagai pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi kebangkrutan suatu perusahaan. penulis hanya berusaha melakukan analisis yang lebih mudah dibaca dan dimengerti sesuai dengan pengalaman yang penulis miliki.